Sejarah dan Cara Kerja Printer
Daftar Isi:
Pengertian Printer
[Sudut-PC] Sejarah dan Cara Kerja Printer. Secara harfiah, kata printer ini asalnya dari bahasa Inggris. Yakni “Print” artinya “mencetak”, dan “er” pada akhirannya membuat arti printer menjadi “pencetak”. Sehingga dapat juga diartikan sebagai alat pencetak.
Kehadiran printer sangat penting bagi banyak kalangan. Pekerja kantoran, pelajar, maupun masyarakat umum yang sedang memiliki keperluan terkait cetak dokumen.
Printer bisa dipakai untuk mencetak tulisan, gambar, grafik dan lain-lain dari bentuk digital ke bentuk kertas. Umumnya sekarang dipakai untuk mencetak dokumen untuk perusahaan, organisasi, sekolah dan lain-lain.
Sejarah Printer
Jenis dan Cara Kerja Printer
Adapun untuk cara kerja printer, dibeda-bedakan melalui jenisnya. Kalau melihat perkembangan sekarang, tentu ada banyak sekali jenis-jenis printer yang tersedia. Namun, secara umum hanya ada 4 jenis saja printer yang sering ditemukan.
Berikut akan dibahas mengenai 4 printer tersebut lengkap beserta cara kerjanya. Silakan disimak:
1. Cara Kerja Printer Dot Matrix
Pada tahun 1957, IBM merilis printer pertama kali, dinamakan Dot Matrix. Printer ini diketahui terkenal dengan suaranya yang cukup kertas, dan cetakan yang dihasilkan printer ini terlihat seperti berhubungan satu sama lain, dan hanya memiliki satu catridge warna hitam dan beberapa warna lainnya.
Printer Dot Matrix juga bisa dipakai untuk mencetak kertas double menggunakan karbon. Selain itu dapat juga dipakai untuk printing kertas tanpa terputus, bahkan bisa memakai tinta jenis waterproof.
Cara kerja printer Dot Matrix seperti ini:
- Pertama komputer mengirimkan terlebih dahulu sinyal ke printer. Selanjutnya roller–printer menarik kertas yang terdapat pada handing-paper untuk masuk ke dalam
- Selanjutnya, printer akan memposisikan head yang terdapat jarum (pin) ke posisi yang sudah ditentukan komputer sebelumnya
- Setelah posisinya sudah tepat, jarum yang terdapat pada head printer akan membuat pukulan pita, untuk membuat pola titik pada kertas. Kerjanya mirip seperti mesin ketik konvensional
Nah, setelah itu pola yang terbentuk akan menghasilkan karakter-karakter persis seperti yang telah dibuat di komputer sebelumnya.
2. Cara Kerja Printer Inkjet
Printer Inkjet merupakan pengembangan dari printer Dot Matrix. Printer ini memiliki cara kerja dengan menggores tinta untuk mencetak karakter-karakter pada dokumen, dan mampu membuat dokumen dengan ukuran sangat besar dimana kualitasnya tetap baik.
Printer Inkjet termasuk jenis printer yang paling banyak dipakai saat ini. Dikarenakan harganya yang murah, kinerjanya bagus, bisa dilakukan isi ulang tinta serta dapat dilakukan cleaning sewaktu-waktu.
Printer ini memiliki resolusi yang bervariasi, dimulai dari 1200 dpi hingga ada yang mencapai 5760×1440 dpi.
Cara kerjanya kurang lebih seperti ini:
- Setelah terdapat arus listrik masuk, pada fase ini printer akan melakukan learning dan mencari sinyal komputer
- Selanjutnya printer akan menerapkan pengaturan-pengaturan yang dilakukan di komputer. Misalnya ukuran font, warna dan lain-lain. Semuanya akan masuk ke rangkaian controller printer untuk menjadi acuan tahap selanjutnya.
- Kalau sudah, printer akan masuk ke tahap pencetakan. Di sini printer akan mencetak dengan berpanduan pada basis-basis data yang terhantarkan di kabel USB.
- Head printer akan bekerja untuk membuat karakter-karakter sesuai yang tertera di komputer sebelumnya.
Yang terakhir, printer akan mengeluarkan kertasnya melalui roller menandai bahwa proses pencetakan sudah selesai.
3. Cara Kerja Thermal Printer
Thermal Printer merupakan printer yang banyak dipakai sebagai alat cetak di kasir-kasir. Teknologi printer ini tidak memakai tinta, seperti printer Dot Matrix yang kita bahas sebelumnya. Printer ini juga terkenal mudah dirawat, karena hanya perlu diisi ulang ketika sudah habis.
Cara kerja pada mesin printer thermal, kurang lebih mirip dengan mesin FAX pada umunya. Proses pencetakannya tidak melalui tinta maupun pita, melainkan menggunakan proses pemanasan pada komponen head, untuk menghasilkan teks atau tulisan menggunakan metode pemanasan elektrik.
Printer ini selain untuk kasir juga biasa dipakai untuk mencetak barcode. Hasilnya yang tanpa menggunakan tinta membuat dokumen menjadi awet.
Selain itu, printer thermal juga banyak dipakai di kios-kios yang menawarkan jasa. Pengisian pulsa, token PLN, bukti pembayaran listrik, hingga transaksi mobile banking.
4. Cara Kerja Printer Laser
Printer laser bekerja dengan memakai komponen utama yang disebut photoreceptor. Komponen ini berupa drum yang dapat berputar dari photoconductive yang telah terpotong-potong sebelumnya. Ketiak drum berputar, printer akan mengeluarkan sinar laser di seluruh permukaan dokumen untuk melepaskan bagian-bagian tertentu.
Setelah itu, barulah laser tersebut akan menarik huruf ataupun gambar yang ingin dicetak menjadi pola yang terdapat muatan listrik di dalamnya.
Printer laser ini pada perkembangannya memiliki secara yang masih tergolong baru. Memiliki beberapa keunggulan, misalnya memiliki kemampuan cetak yang lebih tinggi kalau dibandingkan dengan printer-printer sebelumnya. Kemudian printer laserjet juga memiliki kemampuan minimal dapat mencetak 10 lembar kertas hanya dalam satu menit.
Hasil cetak dokumen dari printer ini juga relatif cepat kering. Bahkan penggunanya dapat meminimalisir biaya cetak juga di waktu yang sama.
5. Cara Kerja Printer 3D
Printer 3D ini merupakan teknologi masa kini dan akan berkembang lebih jauh lagi di masa depan.
Apa itu printer 3D? Dan bagaimana sih cara kerjanya?
Printer 3D merupakan sebuah alat yang dapat melakukan proses pembuatan benda padat (3 dimensi), dimana asalnya dari file digital. Pembuatan objek 3D ini berasal dari proses additive. Dalam proses mencetaknya, objek dibuat dengan cara diletakkan sebuah bahan atau material sedikit demi sedikit sampai objek tersebut jadi.
Setiap lapisannya terlihat seperti penampang horizontal yang terlihat dari objek tersebut.
Untuk cara kerjanya sendiri printer 3D berasal dari file CAD (Computer Aided Design), kemudian file CAD dapat dibuat melalui aplikasi-aplikasi 3D Modelling maupun alat Scanner 3D (untuk scanning objek).
Sudah banyak perusahaan yang memakai printer ini untuk membantu proses pembuatan benda-benda yang sulit dibuat tangan. Mungkin di masa depan akan lebih banyak lagi diterapkan.
Demikian Sejarah dan Cara Kerja Printer semoga menjadi referensi bagi kalian.